Dalam mengenali penyebab
stres, kita bisa mengukurnya dari sejumlah peristiwa-peristiwa kritis yang
mungkin dalam 12 bulan terakhir ini terjadi di dalam diri Anda. Bisa jadi
peristiwa yang Anda alami merupakan penyebab atau faktor stressor dalam diri
yang belum dikendalikan dengan baik. Adalah
Thomas Holmes dan Richard Rahe yang selama 20 tahun melakukan 5000 lebih
wawancara kepada 400 pria dan wanita
untuk menemukan hubungan antara peristiwa hidup yang kritis dengan gejala
penyakit yang mungkin timbul di kemudian harinya.
Selama proses wawancara
tersebut sang peneliti meminta kepada setiap responden untuk menuliskan
peristiwa kritis apa saja yang terjadi dalam hidupnya dalam kurun 12 bulan
terakhir yang membutuhkan penyesuaian sosial dan memberikannya suatu nilai
terhadap peristiwa tersebut. Pada akhirnya ditemukan sekitar 43 peristiwa hidup
yang bisa menimbulkan stres dan masalah kesehatan jika tidak dikelola dengan
baik. Perbandingan diantara berbagai peristiwa hidup ini dalam kurun 12 bulan
terakhir dinamakan Satuan Perubahan Hidup (SPH) tahunan. Berikut ini peristiwa
hidup yang kritis seperti maksud diatas;
TABEL
SATUAN PERUBAHAN HIDUP (SPT) TAHUNAN
No.
|
Peristiwa Hidup
|
Nilai
|
01
|
Pasangan
hidup meninggal dunia
|
100
|
02
|
Bercerai
|
73
|
03
|
Pisah
rumah dengan suami/istri
|
65
|
04
|
Masuk
penjara
|
63
|
05
|
Kematian
salah seorang anggota keluarga
|
63
|
06
|
Cedera/
penyakit
|
53
|
07
|
Menikah
|
50
|
08
|
Dipecat
dari pekerjaan
|
47
|
09
|
Rujuk
dengan suami/ istri
|
45
|
10
|
Pensiun
|
45
|
11
|
Salah
seorang anggota keluarga sakit
|
44
|
12
|
Hamil
|
40
|
13
|
Gangguan
seksual
|
39
|
14
|
Anggota
keluarga bertambah
|
39
|
15
|
Penyesuaian
keuangan
|
39
|
16
|
Status
ekonomi berubah
|
38
|
17
|
Kematian
seorang sahabat dekat
|
37
|
18
|
Pindah
kerja/ ganti profesi
|
36
|
19
|
Cekcok
dalam rumah tangga
|
35
|
20
|
Beban
hutang yang cukup besar
|
31
|
21
|
Penyitaan
akibat utang
|
30
|
22
|
Perubahan
tanggung jawab dalam pekerjaan
|
29
|
23
|
Salah
seorang anak meninggalkan rumah
|
29
|
24
|
Masalah
dengan pihak keluarga suami/ istri
|
29
|
25
|
Prestasi
pribadi yang menonjol
|
28
|
26
|
Suami/
istri berhenti bekerja
|
26
|
27
|
Memulai/
menyelesaikan pendidikan
|
26
|
28
|
Perubahan
dalam kondisi hidup
|
25
|
29
|
Mengubah
kebiasaan hidup
|
24
|
30
|
Bertengkar
dengan atasan
|
23
|
31
|
Perubahan
jam maupun aturan kerja
|
20
|
32
|
Pindah
tempat tinggal
|
20
|
33
|
Pindah
sekolah
|
20
|
34
|
Perubahan
kebiasaan dalam acara rekreasi
|
19
|
35
|
Pergantian
tugas-tugas keagamaan
|
19
|
36
|
Perubahan
dalam kegiatan sosial
|
18
|
37
|
Hutang
dalam jumlah kecil
|
17
|
38
|
Perubahan
dalam kebiasaan tidur
|
16
|
39
|
Perubahan
dalam kegiatan acara keluarga
|
15
|
40
|
Perubahan
dalam kebiasaan makan
|
15
|
41
|
Berlibur
|
13
|
42
|
Kegiatan
hari raya
|
12
|
43
|
Pelanggaran
hukum yang ringan
|
11
|
Anda hanya memilih peristiwa
apa saja yang telah dialami dalam kurun 12 bulan terakhir sesuai dengan tabel diatas,
lantas Anda jumlahkan. Total score/ nilai yang Anda peroleh merupakan angka SPT Tahunan
Anda dan dapat dilihat dari 4 level
dibawah ini;
·
Dibawah 150 berarti kondisi masih normal
·
150 – 199 berarti sekitar 37 % dimungkinkan
mengalami suatu penyakit atau cedera
·
200 – 299 berarti sekitar 50 % dimungkinkan
mengalami suatu penyakit
·
300 – 350 berarti sekitar 80 % dimungkinkan
mengalami suatu penyakit
·
350 – 400 berarti 90 % rawan mengalami suatu
penyakit.
Dengan mengukur nilai SPH
tersebut diharapkan kita dapat mengendalikan atau mengurangi penyebab stress/ stressor
yang berpotensi menimbulkan masalah-masalah kesehatan di kemudian hari yang bisa
saja kita anggap remeh. Tentu saja hal itu bisa mengurangi atau mengganggu
aktivitas produktif sehari-hari.