Menemukan resep jitu mengumpulkan modal memang bukan perkara yang mudah. Namun
jika akses seperti itu sudah berada ditangan pebisnis maka realisasi ide besar
dalam bisnisnya akan semakin mudah. Dalam menjalani suatu bisnis terkadang
terkendala pada permodalan. Akses ke lembaga keuangan juga tidak mudah
mengingat kebanyakn lembaga seperti itu sulit memberikan pinjaman bagi usaha
atau bisnis yang baru akan dimulai apalagi jika bisnis tersebut masih belum
jelas prospek dan potensinya.
Faktor keyakinan dan keberanian bahkan kenekatan seorang pengusaha-lah yang
bisa mengkomunikasikan ide bisnisnya kepada orang lain. Tentu Anda masih ingat
siapa itu founder Amazon, sebuah perusahaan daring atau situs jual-beli online?
Pendiri situs inipun pada awalnya juga mengalami kendala permodalan untuk
merealisasikan ide bisnisnya. Namun, berkat keuletan serta faktor diatas Jefrey
Bezos berhasil menggandeng investor yang mau dan siap memodali untuk
menggelindingkan ide besar bisnisnya. Tentu saja, semua paparan bisnis tersebut
haruslah kalkulatif dan predictable. Dengan metode seperti itulah founder
Amazon tersebut sukses menemukan resep jitu mengumpulkan modal awal untuk
meroketkan idenya tersebut dengan nilai USD 140.000.
Di dalam negeri juga ada pengusaha kuliner yang berhasil menemukan resep
jitu mengumpulkan modal untuk mengembangkan jaringan usahanya. Sebut saja
kuliner pecel lele Lela. Pendiri waralaba ini pada awalnya hanyalah seorang
marketing property di ibukota. Karena muncul isu perampingan karyawan maka
dirinya sebelum di-PHK sudah mengundurkan diri terlebih dahulu. Berbekal keberanian
yang ditopang dengan hobi memasak lele maka dirinya mencoba mengadu nasib
dengan membuka warung kecil. Namun, karena faktor ekonomi keluarga-lah yang membuat
omsetnya selalu minus. Berkat keuletannya, dia berhasil membuka depot yang
cukup besar dimana pelanggannya semakin banyak berkat inovasi menu lele yang
lebih variatif. Tak disangka, ide mewaralabakan bisnisnya berbuah manis dengan
capaian omset yang cukup besar dalam bisnis kuliner dengan nilai Rp. 2 Milyar. Dengan
model waralaba tersebut dirinya mampu mengembangkan sayap bisnis serta tidak
mengalami kesulitan permodalan. Dengan pola memberikan royalty pada investornya
tentu saja membuat bisnisnya semakin dipercaya dan berhasil menambah tabungan
pelanggan sebagai asset yang tak tampak tapi sangat menentukan bagi bisnis
apapun juga.