Selasa, 25 Maret 2014

Mengenali Ciri-Ciri Produk yang Sensitif Harga



Kenaikan harga terhadap suatu produk merupakan suatu keputusan yang kurang mengenakan bagi pengusaha manapun juga karena bisa berakibat pada penurunan omset penjualan. Namun, keputusan mengubah harga bisa saja tidak bisa dihindari lagi akibat kenaikan BBM, kenaikan TDL, atau akibat pemenuhan tuntutan upah pekerja serta munculnya kebijakan pemerintah di sektor pajak. Untuk merumuskan kenaikan suatu produk ada baiknya setiap pebisnis bisa mengenali ciri-ciri produk yang sensitif harga sehingga aktivitas pemasaran tetap dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan kapasitasnya.
Ciri-ciri produk yang sensitif harga dapat dijabarkan secara sederhana dibawah ini;
a.    Jika di pasar banyak produk pengganti yang tersedia maka keputusan menaikan harga dapat menurunkan minat beli produk atau menimbulkan peralihan pelanggan dari produk kita ke produk kompetitor.
b.    Munculnya atau terbentuknya persepsi terhadap produk kita. Jika produk kita dipersepsi penting atau sangat penting maka harga menjadi tidak sensitif lagi dimata pelanggan.
c.    Keunikan produk. Jika produk kita memiliki keunikan yang dianggap penting maka kenaikan harga tidak mempengaruhi pelanggan. Keunikan merupakan diferensiasi produk di tengah-tengah kompetisi produk. Sehingga keunikan produk dapat diharapkan sebagai leverage laba perusahaan.
d.    Adanya kemudahan pelanggan untuk membandingkan produk kita dengan produk kompetitor. Jika pelanggan susah membandingkan produk kita dengan produk kompetitor maka harga sudah tidak sensitif lagi. Ini bisa ditemui pada produk-produk kesehatan yang dipasarkan melalui sistem MLM.
e.    Faktor harga yang dianggap oleh pelanggan sebagai indikator terhadap kualitas produk. Jika kenaikan harga yang lebih tinggi justru dianggap sebagai indikator oleh pelanggan sebagai suatu produk yang berkualitas tinggi maka harga sudah tidak sensitif lagi dimata pelanggan. Produk fashion yang dikeluarkan oleg desainer ternama biasanya tidak memiliki sensitifitas harga. Begitu juga dengan produk-produk lainnya yang bersifat eksklusif dengan citra yang tinggi. Contoh lain, air minum berkarbonasi(sparkling) merek Equil merupakan air minum berkelas atau eksklusif dimata pelanggannya.
Dengan mengenali ciri-ciri produk yang sensitif terhadap harga diatas maka kita dapat mengatur perencanaan pemasaran yang tepat agar omset bisnis tetap dijaga kesinambungannya. Ditengah kompetisi yang ketat maka kita dapat melihat peluang pasar mana yang belum tergarap dengan ciri produk yang tidak sensitif terhadap harga. Produk yang tidak sensitif terhadap perubahan harga dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan atau laba bagi perusahaan terlebih bagi perusahaan yang menerapkan strategi subsidi silang dalam manejemen pemasarannya.