Senin, 15 Desember 2014

Harga Beras



Beras merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakat. Beras merupakan pangan penyedia karbohidrat bagi tubuh. Harga beras yang terbentuk atas jalinan beberapa faktor merupakan penentu bagi ketersediaan pangan pada setiap rumah tangga. Faktor biaya saprodi, ketercukupan lahan maupun produktifitas padi sampai pada kebijakan pemerintah atas stabilisasi pangan juga turut mempengaruhi pergerakan harga beras secara nasional.
Yang menarik, harga beras pada era orde lama masih menunjukkan bahwa komoditas yang satu ini masih berada dalam kebijakan kendali harga. Berikut ini harga beras yang tercatat di kota Jakarta pada tahun 1951-1955 dalam satuan liter( per 10 liter);
            Tahun 1951 harga beras Rp. 16.46
            Tahun 1952 harga beras Rp. 17.82
            Tahun 1953 harga beras Rp. 17.99
            Tahun 1954 harga beras Rp. 17.90
            Tahun 1955 harga beras Rp. 21.13

Meski di era tersebut telah mengalami pergantian 4 kabinet dari Kabinet Sukiman, Kabinet Wilopo, Kabinet Ali Sastroamidjojo-I, hingga Kabinet Burhanuddin Harahap menunjukkan harga beras masih bisa dikendalikan oleh pemerintah. Tentu saja kebijakan stabilisasi harga sekaligus proteksi harga pada komoditas pangan yang menguasai hajat hidup masyarakat menjadi prioritas bagi pemerintah kala itu meskipun kondisi politik mengalami perubahan.
Gerakan swasembada beras tentu saja masih sangat dibutuhkan agar ketersediaan beras sangat mencukupi terhadap kebutuhan pangan yang semakin meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.