Minggu, 24 Agustus 2014

Pemimpin Pasar Bisa Bangkrut






Nama Kodak begitu populer di telinga masyarakat. Perusahaan yang fokus pada produksi kamera dan film fotografi ini masih mampu bertahan selama lebih dari 130 tahun sebelum pada akhirnya di bulan Januari 2012 mengajukan perlindungan pailit akibat persaingan bisnis kamera digital yang sudah mapan. Sangat mengejutkan jika pemimpin pasar bisa bangkrut seperti Kodak di era serba digital ini. Pengajuan kepailitannya juga diduga akibat beban hutang yang tidak sepadan dengan pendapatannya.
Mengapa pemimpin pasar bisa bangkrut ?. Setidaknya ada beberapa alasan mengapa perusahaan sekelas Kodak bisa pailit. Penyebab kegagalan perusahaan bisa disebabkan karena munculnya keengganan untuk berubah terhadap setiap perubahan pasar, perkembangan teknologi, dan aktivitas pesaing. Selain itu, adanya kecenderungan myopia terhadap kompetitor yang meniru atau mengembangkan produknya. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa alasan antara lain;
Arogansi perusahaan yang memandang inovasi pihak lain hanya sebagai aksi the fad yang akan segera pudar; kecenderungan selalu berada di zona nyaman dan yakin bisa mengimbangi setiap inovasi dari para peniru dan pesaingnya; memiliki perspektif yang sempit dalam mendefinisikan pasar hanya berdasarkan produk spesifik saja dan bukan atas dasar kebutuhan pasar yang lebih luas.
Value brand Kodak masih tercatat sebagai salah satu dari 100 merek terkenal dunia versi Interbrand dimana pada tahun 2000 masih mencapai angka 11,822($m), kemudian turun menjadi 10,801($m) di tahun 2001. Pada tahun 2007, brand value Kodak sudah meluncur ke angka 3,874($m) sehingga pada tahun 2008 Kodak sudah terlempar dari jajaran 100 merek terkenal di dunia. Inilah faktanya pemimpin pasar bisa saja bangkrut/ pailit karena keengganan beradaptasi dalam perubahan pasar dan teknologi, serta  berkecenderungan menikmati zona nyaman. Hanya dalam kurun waktu 7 tahun value brand Kodak terpuruk hingga di titik nadir.
Meski, di tahun 2013 Kodak mengajukan keluar dari status perlindungan pailit namun wajah perusahaan ini sudah berbeda dalam arti tidak lagi berbisnis kamera dan film namun fokus pada bisnis digital imaging dan penjualan alat printing. Melalui revitalisasi tersebut perusahaan ini kembali menemukan keyakinannya yang baru untuk kembali berdiri sebagai perusahaan yang pantas untuk tetap diperhitungkan. Semoga…