Era 80-an Indonesia pernah
mengawali modernasi sarana angkutan petikemas setidaknya yang dilakukan oleh
perusahaan swasta. Kapal petikemas termodern di Indonesia kala itu bernama
Gloria Express yang melakukan pelayaran perdananya pada 12 Mei 1980 yang lampau.
Kali ini Trafiklink akan menurunkan informasi seputar kapal tersebut yang
diambil dari sumber harian Kompas yang terbit pada 13 Mei 1980.
Kapal Gloria Express yang
pertama kali dinahkodai oleh Capt. J. Moniaga memiliki spesifikasi dan
keunggulan sebagai berikut;
- Memiliki bobot sebesar 7.670 ton. Panjang 120 meter, lebar 17,8 meter, dan kedalaman (draft) mencapai 7,1 meter.
- Kapasitas angkut petikemas mencapai 424 buah dengan ukuran 20 feet yang terdiri dari 176 buah di dalam palka dan 248 buah di atas dek.
- Sistem kendali memiliki 178 tombol yang terhubung dengan komputer data di dalam anjungan kapal. Memiliki tiga buah kemudi yang bisa dipergunakan sesuai kebutuhan terdiiri dari sistem tombol, otopilot, dan sistem handle.
- Memiliki 3 buah baling-baling penggerak kapal yang terdiri dari satu baling-baling induk dibelakang yang bisa diatur secara horisontal maupun vertikal. Dua baling-baling terletak disisi kiri-kanan kapal dengan kekuatan 400 tenaga kuda digunakan untuk memudahkan kapal pada saat akan merapat ke dermaga tanpa bantuan kapal tunda.
- Memiliki dua buah diesel. Satu diesel sebagai tenaga penggerak. Satu diesel lagi untuk penerangan dan keperluan lainnya pada saat kapal merapat di dermaga. Jika kapal sudah berlayar maka diesel ini akan otomatis mati dan bergabung dengan diesel induk. Dengan sistem ini kapal Gloria Express mampu menghemat 50 % solar.
- Memiliki kapasitas bbm sebanyak 400 ton dan memiliki tangki air dengan kapasitas 55 ton.
- Kapal ini dilengkapi dengan alat pengolah air laut menjadi air tawar dengan kapasitas produksi 7 ton air per hari.
- Seluruh dinding kapal terbuat dari bahan alumunium yang bertujuan untuk mengurangi pengaruhnya terhadap kompas penunjuk arah serta memperingan laju kapal ketika berlayar.
- Memiliki dua buah radar. Satu radar untuk mendeteksi medan laut. Dan satu radar lagi yang berfungsi untuk meramal cuaca selama dalam perjalanan. Kecanggihan radar ramal cuacanya ini sangat membantu stasiun Meteorologi Jakarta kala itu untuk memberitahukan kepada kapal lain atau pesawat terbang terhadap kondisi cuaca yang tengah terjadi di daerah atau jalur pelayaran kapal petikemas ini.
- Kapasitas ABK hanya 17 orang.
Kapal petikemas termodern
pertama di Indonesia ini adalah milik PT. Gesuri Lloyd. Kapal ini dibangun pada
tahun 1979 di atas galangan kapal milik Singapore Shipbuilding &
Engineering limited dengan disain kapal khusus dari Jerman Barat.