Pertanian sampai saat ini masih menjadi sektor yang menjanjikan di bumi
nusantara. Salah satu produk ukm agrobisnis yang inovatif adalah produk
singkong Gajah. Varietas ini merupakan hasil temuan ilmiah dari anak negeri
yang mampu memberikan hasil yang baik bagi petani dan lingkungan. Sejak
ditemukan di propinsi Kalimantan Timur, singkong ini menjadi populer di
kalangan petani. Produksi singkong tersebut jauh melebihi hasil produksi
singkong pada umumnya. Ketertarikan petani pada varietas ini selain mudah dalam
penanaman dan perawatannya juga memberikan hasil panen yang cukup besar. Meskipun
masa panen berkisar pada umur 8 bulan sampai 12 bulan masih memberikan
keuntungan yang cukup bagi petani jika dihitung average setiap bulannya. Selain
itu, singkong ini juga baik bagi lingkungan karena mampu menimbulkan mata air
karena perakarannya cukup baik ke dalam tanah.
Dari segi tekstur, produk ukm agrobisnis yang inovatif ini dapat diolah
menjadi berbagai produk olahan makanan yang mengandung gizi cukup bagi tubuh. Selain
sebagai bahan baku tape, singkong ini dapat diolah menjadi tepung Mocaf. Tepung
ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti. Tentunya harga tepung
yang lebih hemat menjadikan biaya pembuatan roti akan menjadi efisien. Lebih dari
itu, tepung Mocaf ternyata dapat diolah menjadi beras analog. Penemuan beras
tersebut sungguh hal yang inovatif dalam pengembangan produk ukm agrobisnis. Beras
Analog yang diklaim dapat diprooduksi dengan harga lebih murah dibandingkan
beras konvensional pada umumnya ini hanya membutuhkan mesin produksi dengan
disain sederhana sehingga mudah dioperasionalkan oleh siapapun jua.
Beras Analog diharapkan dapat menjadi beras pengganti dari beras umumnya
sehingga masyarakat semua lapisan sosial dapat menjangkau produk ukm agrobisnis
yang inovatif ini. Dengan komposisi gizi yang lebih baik, beras ini dapat
diproduksi sesuai selera masyarakat dengan cita rasa yang tidak jauh berbeda
dengan rasa beras pada umumnya yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Tentu saja
kabar baik ini dapat dimanfaatkan oleh petani dan stake holder lainnya dalam
pendayagunaan lahan secara optimal dan efisien sehingga mampu mensejahteraan
petani dan keluarga pada khususnya. Selain itu, pemanfaatan produk dari hulu
dan hilir ini dapat selaras dengan program lingkungan hidup yang mampu
meningkatkan daya dukung lingkungan terhadap keberlanjutan program pertanian dan
program kesehatan pada umumnya.