Senin, 12 Mei 2014

Produk UKM Agrobisnis yang Inovatif



Pertanian sampai saat ini masih menjadi sektor yang menjanjikan di bumi nusantara. Salah satu produk ukm agrobisnis yang inovatif adalah produk singkong Gajah. Varietas ini merupakan hasil temuan ilmiah dari anak negeri yang mampu memberikan hasil yang baik bagi petani dan lingkungan. Sejak ditemukan di propinsi Kalimantan Timur, singkong ini menjadi populer di kalangan petani. Produksi singkong tersebut jauh melebihi hasil produksi singkong pada umumnya. Ketertarikan petani pada varietas ini selain mudah dalam penanaman dan perawatannya juga memberikan hasil panen yang cukup besar. Meskipun masa panen berkisar pada umur 8 bulan sampai 12 bulan masih memberikan keuntungan yang cukup bagi petani jika dihitung average setiap bulannya. Selain itu, singkong ini juga baik bagi lingkungan karena mampu menimbulkan mata air karena perakarannya cukup baik ke dalam tanah.
Dari segi tekstur, produk ukm agrobisnis yang inovatif ini dapat diolah menjadi berbagai produk olahan makanan yang mengandung gizi cukup bagi tubuh. Selain sebagai bahan baku tape, singkong ini dapat diolah menjadi tepung Mocaf. Tepung ini dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan roti. Tentunya harga tepung yang lebih hemat menjadikan biaya pembuatan roti akan menjadi efisien. Lebih dari itu, tepung Mocaf ternyata dapat diolah menjadi beras analog. Penemuan beras tersebut sungguh hal yang inovatif dalam pengembangan produk ukm agrobisnis. Beras Analog yang diklaim dapat diprooduksi dengan harga lebih murah dibandingkan beras konvensional pada umumnya ini hanya membutuhkan mesin produksi dengan disain sederhana sehingga mudah dioperasionalkan oleh siapapun jua.
Beras Analog diharapkan dapat menjadi beras pengganti dari beras umumnya sehingga masyarakat semua lapisan sosial dapat menjangkau produk ukm agrobisnis yang inovatif ini. Dengan komposisi gizi yang lebih baik, beras ini dapat diproduksi sesuai selera masyarakat dengan cita rasa yang tidak jauh berbeda dengan rasa beras pada umumnya yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat. Tentu saja kabar baik ini dapat dimanfaatkan oleh petani dan stake holder lainnya dalam pendayagunaan lahan secara optimal dan efisien sehingga mampu mensejahteraan petani dan keluarga pada khususnya. Selain itu, pemanfaatan produk dari hulu dan hilir ini dapat selaras dengan program lingkungan hidup yang mampu meningkatkan daya dukung lingkungan terhadap keberlanjutan program pertanian dan program kesehatan pada umumnya.