Minggu, 15 Juni 2014

Strategi Viral Marketing



Bisnis pada umumnya sangat bergantung dengan seperti apa model distribusinya. Pilihan model distribusi yang efisien seperti strategi viral marketing diharapkan dapat menjangkau calon pembeli potensial yang semakin banyak serta dapat menghasilkan efisiensi biaya marketing. Di Indonesia, model penjualan langsung atau lebih akrab dikenal dengan istilah Multi Level Marketing (MLM) dinilai oleh pakar marketing mampu memperpendek mata rantai distribusi dan menghemat biaya promosi dan pemasaran pada umumnya. Bisnis yang mengandalkan pada rekruitment ini pada umumnya menjual produk-produk yang sangat sulit ditemui di pasar konvensional dan mematok harga jual yang sangat tinggi. Penetapan harga yang tinggi ternyata bertujuan untuk memperbesar porsi komisi member atau biasa disebut distributor independen.
Namun, selain model MLM ada model pemasaran berjaringan yang serupa dengannya tetapi telah mengalami modifikasi dan berbasis pada produk/ jasa konvensional. Strategi Viral Marketing (VM) merupakan strategi pemasaran berjaringan yang serupa dengan MLM. Viral marketing juga bertumpu pada sumber daya manusia sebagai ujung tombak dalam mempromosikan produk/ jasa yang akan ditawarkan kepada calon pembeli. Hanya saja, masyarakat masih awam dengan karakteristik unik dari strategi pemasaran yang satu ini.
Seringkali dilapangan masyarakat masih menilai viral marketing sebagai MLM plus. Padahal, strategi viral marketing memiliki beberapa karakteristik yang menjadikannya berbeda bahkan sangat berbeda dengan MLM. Apa saja karakteristik yang unik dari strategi tersebut, berikut ini penjelasannya;
1.    Berbasis produk/ jasa konvensional
Produk yang dijual dengan strategi VM tak ubahnya dengan produk/ jasa yang sering kita jumpai sehari-hari, artinya harga dan fisik produk bisa kita bandingkan di pasar. Produk consumer goods atau jasa periklanan, perhotelan dan sebagainya bisa menerapkan strategi viral marketing ini. Dari aspek harga produk/ jasa maka harga produk/ jasa yang dijalankan melalui strategi VM ini tidak mengalami sensitifitas harga di pasar.
2.    Mengutamakan Rekomendasi Member
Member merupakan ujung tombak dalam merekomendasikan produk/ jasa kepada calon member lainnya. Karena member-lah yang menceritakan secara langsung secara fun kepada orang lain( saudara, kolega, dll) terhadap kelebihan dan pengalamannya dalam mengkonsumsi dan memakai produk/ jasa. Strategi Viral marketing tidak pernah membebankan adanya biaya registrasi bagi new member. Dengan teknik tersebut, VM jauh dari kesan menjual sebagaimana MLM yang lebih menekankan aspek penjualan. Namun, VM tetap mensyaratkan setiap member untuk melakukan pembelian produk/ jasa secara regular karena hal ini hanya untuk kepentingan akumulasi bonus bagi si member itu sendiri. Satu hal yang terpenting bahwa VM sangat jarang mengorganisasikan seminar-seminar  motivasi sebagaimana yang sering dilakukan dalam bisnis MLM. Meskipun aktivitas seminar motivasi tersebut juga perlu untuk meningkatkan stamina mental para pebisnis networking pada umumnya.
3.    Komisi Berjenjang Efektif
Dalam pendistribusian komisi bagi member yang berhasil merekrut member baru diberikan secara berjenjang namun efektif. Artinya, member yang menjadi upline belum tentu memiliki komisi lebih besar dari member downline-nya. Hal ini tetap bergantung pada syarat belanja minimal diatas dapat dipenuhi atau tidak oleh si-upline.
4.    Berbasis Internet
Transaksi VM menggunakan sarana internet mulai dari registrasi member sampai order produk termasuk penghitungan komisi member. VM tidak pernah melakukan transaksi secara offline sehingga VM memiliki program software/script khusus untuk menunjang operasionalisasinya setiap hari. Dan didukung dengan kapasitas server yang besar.
5.    Forum Member
Guna meningkatkan pelayanannya maka dalam strategi viral marketing perlu memfasilitasi membernya dalam forum untuk saling berbagi pengalaman, ide bahkan masukan kreatif bagi pengelola VM. Melalui forum tersebut, diharapkan buzz kepercayaan member akan semakin besar terhadap manajemen.
Dengan memahami prinsip dasar dari bisnis viral marketing diatas diharapkan masyarakat dapat mengenali bisnis jaringan ala VM dan mampu membedakannya dengan model MLM lainnya sehingga tidak bias dalam memahami dan mengaplikasikannya. Selain itu, konsep dan strategi viral marketing ini lebih menekankan perputaran bisnis yang berbasis pada komunitas atau membentuk jaringan komunitas yang baru.